Pasukan penjaga perdamaian PBB di Beni untuk membantu melindungi warga (Twitter.com/MONUSCO)
Gejolak di bagian timur RD Kongo telah memaksa komunitas regional Afrika Timur (EAC) melakukan intervensi. Pada awal 2022, menurut ABC News, mereka membentuk pasukan gabungan yang terdiri dari tentara Kenya, Uganda, Burundi dan Sudan Selatan untuk membantu Kongo.
Kinshasa menolak tawaran kontingen dari Rwanda. Ini karena Kinshasa telah berulang kali menuduh bahwa M23 didukung Kigali. Namun, Rwanda selalu membantah tuduhan tersebut.
Pada akhir November, Kongo dan Rwanda terlibat pembicaraan mencari solusi untuk konflik tersebut. Negosiasi lain dipimpin oleh EAC sedang berlangsung untuk menemukan jalan gencatan senjata atau bahkan perdamaian.
Kenya disebut memiliki peran utama, baik itu pasukan atau upaya diplomasi perdamaian. Presiden Kenya, William Ruto, akhir pekan lalu berkunjung ke Sudan Selatan sedangkan Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, berjanji akan berkontribusi pada keamanan regional.
Sejauh ini, belum jelas kapan 750 personel militer Sudan Selatan akan dikirim ke RD Kongo. Mereka dilaporkan masih dalam pelatihan dan tahap persiapan.