Jakarta, IDN Times - Pejabat Amerika Serikat (AS) dan sejumlah pejabat Timur Tengah serta dua anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) merilis laporan dan fakta baru tentang tewasnya pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024).
“Ledakan yang menewaskan Haniyeh dan pengawalnya pada Rabu dini hari karena ledakan bom canggih yang dikendalikan dari jarak jauh dan sudah diselundupkan sekitar dua bulan lalu ke kamar Haniyeh, wisma tamu di Teheran, tempat ia menginap,” lapor The New York Times, dikutip dari Times of Israel, Jumat (2/8/2024).
Pembunuhan Haniyeh ini juga jadi pukulan telak bagi Iran dan IRGC lantaran kebobolan. Sementara, ketika Haniyeh tinggal di Qatar dan sempat mengunjungi China, ia tetap aman dan tidak diserang.