Aksi kekesaran, terorisme dan pengeboman kerap kali terjadi. Para pelaku seolah menikmati apa yang mereka lakukan. Seakan mereka senang melihat air mata bercucuran, dan menari-nari di atas penderitaan orang lain.
Dilansir The Guardian, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom yang diledakkan melalui truk besar pada hari Rabu 27 Juli 2016 waktu setempat. Bom yang diledakkan di timur laut Qamishli, dekat perbatasan Turki ini menewaskan hampir 50 orang. Serangan yang menghantam markas pasukan Kurdi ini menjadi serangan yang paling mematikan selama bertahun-tahun.
Pengamat Hak Asasi Manusia yang berasal dari Inggris menyatakan ledakan tersebut menewaskan 50 orang, tetapi diperkirakan dapat terus bertambah karena meningkatnya korban jumlah luka parah.
Pasukan Kurdi mengontrol provinsi Hasaka usai mereka memperluas wilayah dari pemberontak tahun lalu. Pasukan militan YGP Kurdi menyatakan hal tersebut bukti efektifnya kerja sama dengan koalisi Amerika untuk melawan ISIS. Ini juga bukan kali pertama ISIS melancarkan aksinya karena mereka sudah melakukan beberapa kali pengeboman di Qamishli, Hasaka, Suriah.