Perang Saudara Suriah yang berkecamuk sejak tahun 2011 menyebabkan banyak kehancuran dan timbulnya gerakan separatis seperti berdirinya negara Kurdi yang memisahkan diri dari Suriah. Ketika konflik membara pada tahun 2011, pasukan Pemerintah Suriah yang menjaga wilayah Kurdi ditarik keluar untuk membantu pertempuran melawan pasukan pemberontak di dekat Damaskus dan sekitarnya, hal ini menyebabkan Pemerintahan dan Keamanan di wilayah Kurdi jatuh ketangan milisi dan akhirnya pada tahun 2012 mereka menciptakan negara baru yang bebas dari pengaruh Suriah.
Terbentuknya negara Kurdi di perbatasan Turki-Suriah dianggap sebagai ancaman keamanan nasional Turki karena menurut pandangannya pasukan/milisi Kurdi (YPG) memiliki afliasi dengan kelompok yang dianggap sebagai teroris yaitu, Partai Pekerja Kurdi (PKK).
Pemerintah Turki melihat aksinya yang masuk ke Suriah untuk mengantisipasi ekspansi dan aksi teror Kurdi tidak sama sekali melanggar Perjanjian Adana karena perjanjian itu memberikan mereka hak untuk terlibat di Suriah. Sekarang, baik Turki dan Suriah akan terus berkomunikasi bagaimana kelanjutan Perjanjian Adana dan pembentukan wilayah perbatasan yang aman antara Suriah-Turki tepat setelah seluruh pasukan AS ditarik pulang.