Survei: Dukungan Pembentukan Konstitusi Aborigin Terus Menurun

Jakarta, IDN Times – Dukungan terhadap referendum untuk mengakui masyarakat adat Aborigin secara konstitusional semakin menurun. Proposal yang akan ditentukan pada 14 Oktober mendatang itu disebut-sebut akan gagal menurut jajak pendapat yang terbit pada Senin (25/9/2023).
Jajak pendapat yang dilakukan Australian Financial Review (AFR)/Freshwater menunjukkan bahwa dukungan terhadap Aborigin turun menjadi 33 persen, menurun 15 poin sejak Mei lalu. Suara yang menyatakan “tidak” sejauh ini juga telah mencapai 50 persen.
Survey yang dilakukan oleh surat kabar The Australian juga menunjukkan ada penurunan signifikan atas dukungan terhadap Aborigin Australia. Penolakan terhadap referendum meningkat tiga poin menjadi 56 persen.
“Dukungan turun menjadi 36 persen dari 38 persen dalam jajak pendapat sebelumnya pada 3 September,” kutip Reuters.
1. Pro dan kontra referendum
Usulan referendum untuk masyarakat Aborigin telah menuai pro dan kontra di masyarakat Australia. Mereka yang mendukung melihat bahwa referendum akan membawa kemajuan bagi Aborigin, namun di sisi lain mereka yang menolak justru menganggap hal itu akan memecah belah bangsa.
Penolakan terhadap referendum disebut menciptakan gangguan pada dua isu utama, yakni biaya hidup dan biaya perumahan.
“Jika kita bisa melakukan tiga hal saja yakni akuntabilitas, pekerjaan dan pendidikan, maka kita akan menyelesaikan sebagian besar masalah yang kita hadapi,” kata aktivis yang menolak, Warren Mundine.