Joe Biden saat menyampaikan jawaban dalam Debat Calon Presiden Amerika Serikat pada Kamis, 22 Oktober 2020 (Twitter.com/JoeBiden)
Selain media papan atas, sejumlah pihak lakukan jajak pendapat pilpres AS. Salah satunya adalah lembaga survei pasar, Brandwatch. Dalam surat elektroniknya, lembaga ini menyampaikan hasil jajak pendapat yang dilakukan kepada 5,409 responden usia pemilih, pada 29 Oktober sampai 1 November 2020.
Hasilnya, sebanyak 3,505 responden mengatakan mereka akan memilih, baik lewat surat suara ataupun datang ke TPS. Biden unggul dengan 53 persen suara sedangkan Trump dapat 41 persen.
“Berdasarkan analisis data sementara di 538 basis elektoral, Biden juga unggul,” demikian lembaga itu. Biden terutama unggul di kelompok usia 18-24, 25-34 dan 65 tahun ke atas. Pada 2016, Trump unggul di kelompok usia 65 tahun ke atas dengan margin 9 poin dibandingkan Clinton.
Ada pergeseran pemilih di tingkat negara bagian, sebagian yang sebelumnya memilih Trump bergeser ke Biden. Tapi masih sulit prediksi persaingan di level yang lebih lokal di sejumlah negara bagian yang secara tradisional belum menentukan pilihan (swing states). Negara bagian yang secara tradisional masuk dalam kategori ini termasuk Florida dan Ohio.
Di Pemilu AS, kebanyakan negara bagian cenderung berpihak kepada salah satu dari dua partai. Tak heran jika para kandidat Presiden biasanya fokus kepada sejumlah negara bagian di mana mereka berpotensi menang. Ini yang dimaksudkan dengan istilah “battleground states”.
Negara bagian lain yang rekam jejaknya mendukung Partai Republik adalah Arizona dan Texas. Pada Pilpres 2020, dua negara bagian ini menjadi battleground states karena meningkatnya dukungan terhadap kandidat dari Partai Demokrat. Bahkan di kalangan pemilih Partai Republik, banyak yang mengkritisi Trump, terutama selama pandemik COVID-19.