Jakarta, IDN Times – Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) yang berkolaborasi dengan Sea Singapura meluncurkan hasil survei anak muda di kawasan ASEAN 2020. Di antara hasil yang menarik kali ini, ada 31 persen responden yang profesinya wirausaha menemukan model bisnis baru untuk bisa bertahan melalui masa pandemik COVID-19.
Kelompok usia muda di kawasan ASEAN secara umum merasakan keharusan bekerja dan belajar jarak jauh sangat menantang. Hasil survei anak muda di kalangan ASEAN ini diluncurkan pada hari Kamis, 23 Juli 2020, dalam webinar kerjasama antara WEF dengan IDN Times.
Webinar atau seminar daring dibuka oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof Bambang PS Brodjonegoro. Para panelis adalah Joo-Ok Lee, Kepala Agenda Regional Asia Pasifik, WEF, Khung Poak, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Sosial dan Budaya, Santitarn Sathirathai, Kepala Ekonom Grup Sea Singapura, Neneng Goenadi, Direktur Pengelola GRAB Indonesia dan William Utomo, Co-Founder dan COO IDN Media. Webinar dipandu Uni Lubis, Pemimpin Redaksi IDN Times.
“Survei melibatkan 68.574 responden anak muda usia 16-35 tahun di enam negara anggota ASEAN. Laporan ini menganalisa tantangan yang dihadapi kelompok muda ASEAN selama periode pembatasan sosial dan mengeksplorasi bagaimana mereka bereaksi terhadap disrupsi atau gangguan yang disebabkan oleh pandemik COVID-19,” kata Kepala Ekonom Sea, DR Santitarn Sathirathai.
Menurut survei ini, kesulitan yang dihadapi selama pandemik membuat negara di kawasan ASEAN perlu investasi lebih untuk melengkapi kaum mudanya dengan kemampuan digital dan memperbaiki infrastruktur digital dalam menyediakan akses internet yang lebih cepat dan terjangkau biayanya.
Laporan yang dipaparkan berjudul: Survei Kelompok Muda ASEAN; COVID-19 adalah sebuah ujian nyata bagi bagi Ketahanan dan Adaptabilitas Kelompok muda di ASEAN.
Bagaimana dampak dari pembatasan sosial di kalangan orang muda di ASEAN?