Jakarta, IDN Times - Penyelidikan terhadap penembakan mantan Presiden AS Donald Trump mengungkap fakta baru. Tim divisi kepolisian SWAT lokal, yang ditugaskan membantu pengamanan Trump, mengaku tidak memiliki kontak sama sekali dengan Dinas Rahasia AS (Secret Service) sebelum kejadian.
Saat itu, penembakan yang dilakukan Thomas Matthew Crooks berhasil melukai Trump dan menewaskan satu orang penonton. Kegagalan komunikasi awal ini dianggap sebagai salah satu titik kritis yang menyebabkan serangkaian kesalahan fatal dalam pengamanan acara tersebut.
Jason Woods, penembak jitu utama tim SWAT Beaver County, mengungkapkan bahwa seharusnya ada briefing tatap muka dengan pihak Secret Service.
"Tapi itu (briefing) tidak pernah terjadi," ujar Woods, dikutip dari ABC News, Senin (29/7/2024).
