Swedia adalah sebuah negara demokratis yang damai dan sejak dulu menjadi tempat berlindung orang-orang yang melarikan diri dari konflik. Namun sekarang ini banyak anak muda yang keluarganya berlindung di sana justru berseberangan dengan Swedia. Lebih dari 300 orang pergi berperang di Suriah dan Irak. Hal ini menjadikan Swedia sebagai salah satu pengekspor "jihadis" terbesar di Eropa.
Dilansir BBC News, (8/10), Gothenburg adalah tempat kebanyakan rekrutmen jihad dilakukan. Dengan penduduk sekitar setengah juta orang, kota pelabuhan dan bekas pusat kekuasan ini menjadi tempat asal dari 100 pria dan wanita yang pergi bergabung dengan milisi yang berperang untuk kekhalifahan.
Kota tersebut adalah salah satu yang memiliki penduduk yang paling beragam di Swedia. Sepertiga penduduknya berlatar belakang imigran, sebagian besar Muslim. Kelangkaan perumahan di Swedia dan sulitnya mendapatkan rumah susun dengan sistem sewa yang dikendalikan untuk pusat kota menyebabkan kebanyakan pendatang baru tinggal di daerah ini. Termasuk sebagian dari 160.000 orang yang mendapatkan suaka di Swedia tahun lalu.
Selain itu, kawasan pinggiran Angered adalah tempat yang sulit untuk diamankan. Di sini juga sering terjadinya pelanggaran hukum dan ketidakteraturan.