Jakarta, IDN Times - Aktivis hak asasi manusia menuding otoritas Belarus memberikan memberikan syarat yang tidak dapat diterima untuk pembebasan tahanan politik termasuk menulis pernyataan publik yang mengakui kesalahan dan penyesalan mereka.
Tuduhan itu muncul hanya pada Senin (8/7/2024), beberapa hari setelah Presiden Alexander Lukashenko berjanji untuk membebaskan tahanan yang sakit parah dan mereka yang ditangkap selama protes massal antipemerintah pada 2020.