Kapal perang China melintasi jalur kapal perusak AL AS USS Chung-Hoon saat transit di Selat Taiwan dengan fregat AL Kanada HMCS Montreal. (ANTARA/Global News via REUTERS)
Latihan militer yang diadakan oleh China pekan lalu merupakan deterrence atau upaya menakut-nakuti kepemimpinan baru Taiwan. Latihan itu dilakukan hanya beberapa hari setelah presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, dilantik.
Pidato pertama Lai yang mengatakan bahwa dua Selat Taiwan tak akan tunduk pada China membuat pemerintah Beijing, geram dan menganggap langkah itu sebagai aksi separatis.
”Latihan tersebut merupakan hukuman berat atas tindakan separatis pasukan kemerdekaan Taiwan dan peringatan serius terhadap campur tangan dan provokasi oleh kekuatan eksternal,” kata Kolonel Angkatan Laut China, Li Xi, dilansir CNN.
Dalam latihan militer itu, puluhan jet tempur China yang membawa amunisi aktif melakukan serangan tiruan terhadap sasaran musuh bersama dengan kapal perusak, fregat, dan speedboat rudal.
China meluncurkan latihan militer gabungan yang melibatkan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan kekuatan roket di wilayah sekitar Taiwan sejak Kamis pagi.