Kasus bullying atau perisakan online adalah masalah yang makin jamak terjadi di tengah makin maraknya penggunaan media sosial. Kebanyakan, aksi bullying ini terjadi karena korban dianggap menimbulkan pro kontra di masyarakat. Fenomena ini pun ternyata terjadi di Malaysia.
Dilansir Free Malaysian Today, (22/8), perlakuan ini menimpa seorang gadis berusia 15 tahun. Perisakan ini terjadi lantaran dia mengungkapkan di media sosial tentang cita-citanya menjadi perdana menteri wanita pertama di Malaysia. Sayangnya, harapan tersebut langsung diberondong cacian di medsos dengan sangat brutal.
Bahkan, para perisak menyerang fisik wanita tersebut. Mereka mencaci sang gadis karena tak mengenakan jilbab. Karena gencarnya serangan cyber-bullying tersebut, si gadis bahkan langsung menghapus akun Twitter-nya dan terpaksa mencari pertolongan.