Halimah Yacob resmi menjadi perempuan pertama yang menduduki kursi kepresidenan Singapura. Ia juga disebut sebagai presiden dari ras Melayu pertama setelah 47 tahun. Sebagian menilai Halimah menjadi simbol bahwa perempuan bisa menjadi presiden. Sebagian lainnya marah karena tak mendapatkan kesempatan memilih.
Halimah sendiri tetap yakin bahwa dengan ia terpilih sebagai presiden, Singapura sedang mempraktikkan multikulturalisme sesungguhnya.
"Ini adalah saat membanggakan untuk multikulturalisme, multarasialisme. Ini menunjukkan bahwa multukulturalisme bukan slogan...ini benar-benar terjadi di masyarakat kita. Semua orang punya kesempatan untuk mencapai posisi tertinggi di negara ini," katanya ketika pelantikan.
Sejak 12 September tagar #NotMyPresident atau yang berarti #BukanPresidenku menjadi trending topic di Singapura. Warga mengungkapkan ketidakpuasan atas dilantiknya Halimah sebab ia tak melalui proses pemilihan umum terlebih dahulu.
Tagar itu sendiri sebelumnya sudah dipopulerkan oleh warga Amerika Serikat ketika Donald Trump ditetapkan sebagai pemenang pemilu. Begini reaksi tidak puas dari beberapa warga seperti yang terlihat di Twitter: