Jakarta, IDN Times - Memenangi pemilihan presiden atau perdana menteritidak dapat menjadi jaminan bahwa kepemimpinan seseorang tetap bertahan di kursi kepemimpinan dalam periode yang telah ditentukan. Puluhan pemimpin di dunia sudah menjadi korban dinamika politik yang membuat mereka secara terpaksa harus melepaskan kekuasaannya alias lengser.
Hal tersebut baru saja dibuktikan di Israel sebagaimana Benjamin Netanyahu yang sudah menjadi Perdana Menteri Israel selama 12 tahun. Netanyahu akhirnya dipaksa untuk berhenti tampuk kekuasaan pada hari Minggu (13/06), seperti yang dilansir dari The Guardian.
Netanyahu kalah suara setelah koalisi pemerintahan mayoritas di Parlemen Israel mengadakan pengambilan suara vote of confidence terhadap calon Perdana Menteri Israel yang baru, yaitu Yair Lapid. Kemenangan tipis yang diraih Lapid, 60-59, membuatnya terpilih menjadi Perdana Menteri Israel yang baru menggantikan Netanyahu.
Meskipun begitu, sesuai kesepakatan pembagian kekuasaan yang telah disepakati, Yair Lapid baru akan memulai kepemimpinannya sebagai Perdana Menteri Israel pada tahun ketiga dan keempat sedangkan untuk tahun pertama dan kedua posisi itu akan dipegang oleh Naftali Bennett.
Runtuhnya rezim Netanyahu setelah gagal mebentuk koalisi dengan partai lain menjadi bukti konkret pengaruh parlemen yang sangat kuat untuk menjatuhkan pemimpin penting suatu negara.
Berikut adalah beberapa contoh pemimpin negara di dunia yang memiliki nasib yang sama dengan Benjamin Netanyahu karena disingkirkan oleh parlemen.