Setelah permohonan visanya dua kali ditolak, pejabat Amerika Serikat akhirnya memutuskan untuk mengizinkan enam gadis Afghanistan untuk bepergian ke negeri Paman Sam. Mereka diiznikan masuk Amerika dalam rangka kompetisi robotika internasional.
Melansir Al Jazeera, (13/7), Juru Bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri David Lapan membenarkan bahwa Dinas Kewarganegaraan dan Imigrasi AS telah mengizinkan mereka masuk. Namun, pemerintah setempat tidak akan membiarkan mereka bergerak bebas begitu saja. Sejumlah pendamping akan menemani mereka selama berada di Amerika.
Joe Sestak, Presiden First Global sekaligus penyelenggara dari kompetisi tersebut menyatakan bahwa kompetisi ini bisa menjadi momen untuk menyadarkan semua bangsa di dunia bahwa “kesamaan kita jauh lebih besar daripada perbedaan kita”. Bahkan Joe juga memuji para petinggi Departemen Luar Negeri AS yang memastikan bahwa semua 163 tim dari 157 negara, termasuk satu tim pengungsi Suriah, dapat berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.