Trevor Mallard. (Instagram.com/speakertrevormallard)
Debbie Ngarewa, salah satu pemimpin partai Maori yang juga anggota parlemen Selandia Baru telah berusaha untuk memohon pada kasus rekannya tersebut. Tapi upaya yang ia lakukan tidak berhasil. Mallard bersikukuh untuk tetap dengan peraturan umum bahwa dasi adalah syarat dalam kode pakaian resmi laki-laki di parlemen.
Menurut BBC, Mallard sebenarnya secara pribadi juga mendukung perubahan pada aturan wajib dasi tersebut. Namun ketika dia melakukan konsultasi dengan anggota parlemen lainnya, mayoritas dari anggota parlemen mendukung persyaratan mengenakan dasi sebagai kode pakaian resmi.
“Sebagian besar anggota (parlemen) yang menanggapi, menentang setiap perubahan aturan standar pakaian untuk ruang debat,” kata Mallard seperti dikutip dari laman The Guardian. Karena alasan mayoritas pendapat parlemen itulah Mallard masih tetap memutuskan jas dan dasi adalah kode pakaian resmi.
Perdana Menteri Jacinda Ardern ketika dimintai pendapat mengungkapkan bahwa dia tidak bermasalah dengan persoalan dasi. Baik itu anggota parlemen mau memakai dasi atau tidak, itu tak jadi persoalan. Namun menurut Ardern “Ada masalah yang jauh lebih penting bagi kita semua,” dari pada dasi tersebut, katanya.