Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pendukung pro Tiongkok mengibarkan bendera di sebuah pusat perbelanjaan di Harbour City, Hong Kong, pada ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Hong Kong, IDN Times - Pusat perbelanjaan di Hong Kong kini tengah berada di pusaran aksi demonstrasi masyarakat yang menuntut demokrasi. Dalam beberapa waktu terakhir, unjuk rasa yang awalnya berlangsung di jalanan meluber ke dalam gedung-gedung bisnis tersebut tanpa bisa dihindari.

Masuknya massa ke pusat perbelanjaan membuat polisi tak punya pilihan selain memburu mereka hingga ke dalam. Ini berpotensi mengancam operasional banyak toko yang kerap kali menjual produk mewah. Kini, bisnis-bisnis itu berubah menjadi sasaran protes baik oleh demonstran Hong Kong maupun warga di Tiongkok daratan.

1. Massa menarget mal yang dianggap pro-Beijing

Pendukung pro Tiongkok mengibarkan bendera di sebuah pusat perbelanjaan di Harbour City, Hong Kong, pada ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Protes terkini yang terjadi pada Minggu (22/9) berlangsung dengan para demonstran yang mendatangi lokasi-lokasi perbelanjaan. Seperti dilaporkan Washington Post, mereka menarget bisnis-bisnis yang berhubungan dengan Tiongkok—atau dianggap pro-Beijing. 

Pengamat menilai ini adalah taktik untuk memperlihatkan kemarahan terhadap pengusaha-pengusaha yang mendapatkan kekayaan mereka dalam jumlah besar serta pengaruh politik karena berhubungan baik dengan pemerintah di Beijing.

2. Salah satu mal yang menjadi sasaran adalah New Town Plaza

Editorial Team

Tonton lebih seru di