Polisi huru-hara berjaga di dekat stasiun Causeway Bay di Hong Kong pada 15 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
New World Development sendiri sempat mengeluarkan pernyataan maaf kepada demonstran Hong Kong atas keputusan tersebut. Tetapi, ini justru membangkitkan kemarahan dari arah lain yaitu Tiongkok daratan di mana para pelanggan kaya mereka berada.
Menurut South China Morning Post, netizen Tiongkok daratan memenuhi media sosial Weibo dengan kritikan kepada New World Development. "Pernyataan itu jelas mengindikasikan polisi Hong Kong yang masuk ke dalam mal untuk memakai toilet telah merusak ketertiban publik," sindir salah satu netizen.
"New World Development, jangan pernah lagi menghubungi polisi di masa depan atau membutuhkan mereka untuk membantumu mengembalikan ketertiban," tambahnya. "Polisi Hong Kong bekerja keras melindungi warga dan kalian merundung mereka persis seperti anak-anak muda sampah yang prokemerdekaan," tulis lainnya.
Tak mau merusak hubungan dengan Beijing, manajemen pun mengaku telah terjadi "kesalahpahaman". Melalui kolom di media pemerintah Partai Komunis, Global Times, pada Agustus lalu, manajemen merilis pernyataan mereka yang menunjukkan dukungan kepada pemerintah dan polisi Hong Kong.
"Perdamaian dan penegakan hukum adalah nilai inti dalam diri warga Hong Kong, kami mendukung Pemimpin Eksekutif dan pemerintah wilayah administrasi khusus, sebagaimana eksekusi hukum yang adil oleh kepolisian."