Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Belanda (pexels.com/@mike-van-schoonderwalt)

Jakarta, IDN Times - Parlemen Belanda, pada Rabu (8/3/2023), mengumumkan rencana pembatasan ekspor produk teknologi semikonduktor ke China. Pihaknya menyebut bahwa kebijakan ini berguna untuk melindungi kepentingan dan keamanan dalam negeri. 

Sejak Oktober 2022, Amerika Serikat (AS) sudah melancarkan restriksi penjualan teknologi semikonduktor atau chip ke perusahaan China. AS, yang terlibat perang teknologi dan senjata dengan China, berupaya mencegah Beijing mendapatkan teknologinya di tengah persaingan. 

1. Belanda cegah teknologi tingginya jadi komponen senjata

Belanda mengonfirmasi kebijakan pembatasan ekspor terkait produksi teknologi semikonduktor ke luar negeri. Kebijakan tersebut membuat perusahaan Belanda, ASML, terdampak jika ingin mengekspor barangnya ke Beijing. 

Dilansir CNN, Menteri Perdagangan Belanda Liesje Schreinemacher mengumumkan keputusan ini lewat sebuah surat dari parlemen. Ia mengungkapkan kebijakan ini akan diberlakukan sebelum musim panas. 

"Belanda khawatir pentingnya masalah keamanan nasional dan mencegah teknologi ini jatuh ke tangah yang salah untuk kepentingan militer dan lainnya. Maka, kabinet memutuskan pemberlakuan sebuah daftar kontrol secara nasional," tulis surat tersebut. 

2. ASML harap kebijakannya tidak berdampak pada keuangan negara

Editorial Team

Tonton lebih seru di