Jakarta, IDN Times - Taliban akan mengajukan proposal perdamaian kepada pemerintah Afghanistan pada bulan depan. Pernyataan itu tentu mengejutkan mengingat Taliban sedang mendapat momentum kebangkitan seiring penarikan pasukan asing Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Dalam beberapa pekan terakhir, Taliban kembali berhasil menguasai sejumlah wilayah, akibatnya ratusan anggota pasukan keamanan Afganistan melarikan diri ke Tajikistan. AS, selaku pemimpin operasi kontra terorisme di Afganistan selama dua dekade, berjanji akan menarik mundur seluruh pasukannya pada 11 September 2021.
"Pembicaraan dan proses perdamaian akan dipercepat dalam beberapa hari mendatang dan diharapkan memasuki tahap penting, tentu saja tentang rencana perdamaian," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kepada Reuters.