Jakarta, IDN Times - Polisi agama Taliban membakar sejumlah alat musik di provinsi Herat, Afghanistan barat, pada Minggu (30/7/2023).
Sheikh Aziz al-Rahman al-Muhajir, kepala Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan provinsi, menyebut bahwa musik menyebabkan penyesatan kaum muda dan kehancuran masyarakat.
Para pejabat mengatakan bahwa musik menyebabkan orang telah dikorupsi. Taliban juga melarang musik nonreligius terakhir kali mereka memerintah negara itu pada 1990-an, dikutip dari DW.