Jakarta, IDN Times – Salah satu pendiri Taliban, Mullah Nooruddin Turabi, berjanji akan menerapkan kembali eksekusi dan amputasi tangan sebagai hukuman bagi warga Afghanistan yang melanggar syariat Islam. Namun, ekskusi kemungkinan tidak dilakukan di depan umum.
Dikutip dari AP, Turabi menepis segala kritik dan kemarahan komunitas internasional terkait hukuman yang dinilai melanggar hak asasi manusia (HAM). Pernyataan itu merujuk pada praktik lawas Taliban, seperti eksekusi atau hukuman cambuk yang dilakukan di depan umum.
Turabi juga memperingatkan dunia agar tidak ikut campur dengan penguasa baru Afghanistan.
“Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, tetapi kami tidak pernah mengatakan apa pun tentang hukum mereka dan hukuman mereka,” kata Turabi, sosok yang bertanggung jawab atas penegakan hukum saat Taliban berkuasa pada 1990-an.
“Tidak ada yang akan memberi tahu kami seperti apa hukum kami seharusnya. Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Alquran.”