Jakarta, IDN Times - Sekitar 5.000 keluarga di Kunduz, Afganistan, terpaksa meninggalkan rumahnya akibat pertempuran antara Taliban dengan pemerintah. Para pejabat mengatakan, eskalasi konflik terjadi di tengah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO dari Afganistan.
Dilansir dari Al Jazeera, pertempuran sengit terjadi di Provinsi Kandahar dan Baghlan, daerah-daerah yang telah direbut kembali oleh pasukan pemerintah. Tetapi, pasukan Taliban masih menguasai sebagian daerah Pul-e-Khumri di Baghlan Tengah.
Taliban telah menguasai puluhan distrik sejak pasukan NATO, yang dipimpin AS, mulai menarik diri sejak Mei 2021. Taliban, yang melancarkan pemberontakan senjata sejak 2001, juga telah mengepung Kota Kunduz.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Kunduz sempat jatuh dua kali ke tangan Taliban. Kini, kekuasaan mereka meluas hingga perbatasan Tajikistan.