Jakarta, IDN Times - Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Myanmar khawatir ASEAN Leaders Summit (ALM) akan sia-sia. Apabila, komunitas internasional tidak memberi tanggapan kolektif terhadap krisis politik yang terjadi di negara tersebut.
Dilansir Reuters, bukan hanya korban nyawa yang bertambah akibat kekerasan berlarut. Krisis pascakudeta juga berpotensi melumpuhkan administrasi pemerintahan yang berujung terhentinya fungsi negara.
“Administrasi negara dapat terhenti karena gerakan pro-demokrasi terus berlanjut, meskipun terus (dilawan dengan) kekuatan mematikan, penangkapan sewenang-wenang, dan penyiksaan sebagai bagian dari penindasan militer,” kata Utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, menurut penuturan sejumlah diplomat, ketika memberi pengarahan kepada 15 anggota Dewan Keamanan dari Thailand pada Jumat (30/4/2021).