Ilustrasi bendera Vietnam berkibar di Hanoi. (unsplash.com/Ajay Karpur)
Salah satu kerja sama Prancis-Vietnam yang menjadi prioritas adalah kesepakatan antara maskapai penerbangan berbiaya rendah Vietnam, VietJet dengan pembuat pesawat Eropa, Airbus. Itu akan mengikuti perjanjian sementara yang ditandatangani tahun lalu untuk pengiriman 20 pesawat berbadan lebar A330neo.
"Kami tidak mengomentari diskusi yang mungkin atau mungkin tidak kami lakukan dengan maskapai penerbangan," kata juru bicara Airbus.
Kantor kepresidenan Macron di Elysee sebelumnya telah mengonfirmasi puluhan kesepakatan diharapkan, tetapi tidak menanggapi permintaan komentar tentang pesawat dan pesan Macron tentang konsesi AS.
Kementerian luar negeri Vietnam dan VietJet tidak membalas permintaan komentar. Pembicaraan tentang satelit, termasuk dari Airbus, juga berada pada tahap lanjutan, kata para pejabat.
Vietnam, yang ekonominya sangat bergantung pada ekspor ke AS, telah membuat beberapa janji dalam pembicaraan perdagangan dengan Washington untuk menghindari tarif yang dapat merusak model pertumbuhannya.
Salah satu tawaran yang sering digembar-gemborkan adalah kemungkinan pembelian setidaknya 250 pesawat Boeing oleh maskapai penerbangan nasional Vietnam Airlines dan pesaingnya VietJet, yang menurut para pejabat Vietnam dan AS akan membantu mengurangi surplus perdagangan negara itu yang besar dengan AS dan mungkin menenangkan Trump.