Jakarta, IDN Times - Pemimpin tertinggi negara bagian Victoria, Australia pada Minggu 2 Agustus 2020, mengumumkan kondisi darurat bencana di area tersebut. Sebab, kasus COVID-19 terus melonjak di area tersebut.
Stasiun berita Al Jazeera melaporkan ada 671 kasus baru virus corona di sana, sehingga total kasus COVID-19 di Melbourne mencapai 11.557, di mana 123 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Pimpinan tertinggi negara bagian Victoria, Daniel Andrews mengatakan, untuk membendung COVID-19 mereka akan memberlakukan jam malam mulai pertengahan September 2020. Jam malam akan dimulai pada 20.00-05.00 waktu setempat keesokan harinya. Aturan ini akan berlangsung selama enam pekan.
Aturan itu akan berlaku bagi ibu kota Melbourne dan beberapa kota lainnya. Di periode yang sama, otoritas setempat juga melarang warga untuk keluar dengan jarak lebih dari lima kilometer dari kediamannya. Selain itu, hanya satu orang dari satu keluarga yang diizinkan keluar rumah untuk berbelanja dalam satu hari.
Mengapa kasus COVID-19 di Melbourne justru terus naik? Padahal, mereka telah menerapkan lockdown untuk menekan kasus COVID-19.