Selama ini Kuba merupakan negara yang mewarisi budaya asal Afrika, seperti halnya adu ayam dan anjing, serta adanya pengorbanan binatang untuk ritual keagamaan. Maka dari itu, sejumlah larangan pada pengorbanan hewan dan berkaitan dengan budaya masih belum bisa dilarang dalam undang-undang tersebut. dikutip dari France24.
Namun terkait dengan polemik tersebut, pihak otoritas memberikan pendapatnya yang menekankan agar pengorbanan harus dilakukan secara cepat dan tidak menyakitkan bagi binatang tersebut. Maka harus memastikan tidak membuat hewan stres, kesakitan dan menjamin ada di tangan yang benar dan membunuh dengan cara yang manusiawi.
Sebelumnya aktivis Kuba sudah melakukan aksinya pada April 2019 dengan melakukan protes yang diikuti 500 orang di Havana. Mereka meminta pemerintah dan masyarakat Kuba agar memberikan perhatian lebih kepada binatang. Ini juga menjadi protes independen dan non politik pertama usai 60 tahun kepemimpinan pemerintah komunis Kuba.