Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang penjaga perbatasan Polandia di perbatasan Belarusia. (twitter.com/Straz_Graniczna)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Polandia, Mateuz Morawiecki, mengumumkan bahwa tembok perbatasan antara Polandia dengan Belarus telah selesai dibangun. Tembok tersebut digunakan untuk membendung ribuan migran asal Timur Tengah yang berbondong-bondong ke Eropa. 

Sepanjang 2021, Polandia dan Belarus terlibat perseteruan terkait peningkatan jumlah migran Timur Tengah di perbatasan. Pemerintah Polandia dan Uni Eropa menyebut Belarus melancarkan serangan hybrid dengan 'memfasilitasi' para imigran asal Irak dan Suriah menuju ke Eropa. 

1. Morawiecki sebut serangan Belarus adalah tanda invasi Rusia ke Ukraina

Morawiecki mengumumkan, penyelesaian tembok perbatasan Belarus adalah bentuk respons menanggapi tingginya imigran asal Timur Tengah yang masuk ke teritori Uni Eropa pada 2021. 

Pada kunjungannya di Kuznica, Morawiecki mengatakan bahwa Presiden Belarus, Aleksandar Lukashenko, mencoba untuk menguji Uni Eropa di bagian timur. Langkah itu juga disebut sebagai persiapan untuk menyiapkan invasi Rusia ke Ukraina.

"Tanda-tanda peperangan di Ukraina akan dimulai adalah ketika Lukashenko melancarkan serangan ke perbatasan Polandia dengan Belarus. Terima kasih kepada aparat keamanan kami yang bisa mengantisipasi apa yang terjadi dan sekarang kita bisa membantu Ukraina mempertahankan kedaulatannya," ungkap Morawiecki, dikutip DW

Tembok yang dibangun oleh Polandia itu memiliki ketinggian mencapai 5,5 meter dan dibangun sepanjang 186 kilometer di perbatasan kedua negara. 

2. Polandia mencabut status keadaan darurat di perbatasan Belarus

Editorial Team

Tonton lebih seru di