Ilustrasi penderita COVID-19. (pixabay.com/geralt)
Gelombang COVID-19 kedua di Afrika Selatan kemungkinan akan berkembang pesat dalam beberapa hari ke depan. Di beberapa titik panas seperti Cape Town, tingkat positif pengujian telah mendekati 50 persen dan pihak peneliti sendiri mengatakan varian baru mendorong terjadinya lonjakan drastis. Direktur KwaZulu-Natal Research Innovation and Sequencing Platform, Tulio de Oliveira, mengatakan pihaknya memiliki alasan yang sangat kuat bahwa varian baru ini jauh lebih mudah ditularkan.
Ramaphosa juga mengatakan sebanyak 4.630 petugas kesehatan telah terinfeksi COVID-19 hanya dalam bulan Desember 2020 ini, sebagian karena menempatkan para pekerja kesehatan menempatkan pada garis terdepan dalam resiko sangat tinggi. Belum diketahui sampai saat ini kapan vaksin COVID-19 tiba di Afrika Selatan, padahal Afrika Selatan sendiri sangat bergantung pada fasilitas Covax yang dipimpin oleh organisasi kesehatan dunia, WHO. Akan tetapi, Ramaphosa pada hari Senin, 28 Desember 2020, mengatakan bahwa pemerintahannya terlibat dalam diskusi dengan pihak produsen, meskipun tidak mengatakan dengan apa atau untuk skala pembelian vaksin.