Jakarta, IDN Times - Kunjungan singkat Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Rusia pada 30 Juni 2022 lalu berbuah positif. Selain berhasil mengamankan komitmen Rusia soal ekspor komoditas pangan, Presiden Vladimir Putin menawarkan peluang investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dikutip dari situs resmi kepresidenan Rusia, Putin menawarkan investasi berupa pembangunan jalur kereta yang bakal dilakukan oleh perusahaan Russian Railways di Kalimantan Timur. Ini merupakan sinyal kerja sama ekonomi yang positif. Apalagi sejumlah negara barat memilih untuk mengucilkan Rusia dalam berbagai kerja sama.
"Kami memiliki banyak potensi kerja sama bisnis dalam pembangunan transportasi dan infrastruktur logistik. Sebagai contoh, perusahaan Russian Railways dapat berpartisipasi dalam inisiatif skala besar Indonesia untuk memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan. Ibu kota Rusia, Moskow, juga telah melakukan pembangunan dengan langkah yang baik dan berkualitas, dapat turut berpartisipasi dalam proyek yang benar-benar ambisius ini," ujar Putin ketika memberikan keterangan pers bersama Jokowi di Istana Kremlin, Moskow pada Kamis kemarin.
Padahal, Russian Railways, pada Maret 2022 lalu membatalkan komitmennya untuk terlibat dalam proyek jalur kereta api Borneo sepanjang 203 kilometer. Proyek senilai Rp53 triliun semula akan diwujudkan dalam pembangunan jalur kereta api mulai dari Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat hingga ke Kota Balikpapan.
Selain itu, Putin juga menyinggung bahwa Rusia dan Indonesia menyampaikan minat untuk meningkatkan kinerja Komisi Bersama RI-Rusia Bidang Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik. Putin turut menyebut bahwa kedua negara menyadari pentingnya untuk membentuk zona perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Kerjasama Ekonomi Eurasia.
"Kami berharap pembicaraan mengenai draf kesepakatan bisa digelar sebelum akhir tahun 2022 dan dapat menghasilkan sesuatu yang positif," kata dia.
Kerja sama apa lagi yang berhasil diamankan oleh Jokowi di tengah misi kemanusiaan ke Rusia dan Ukraina?