Jakarta, IDN Times - Sebanyak 120 tenaga kesehatan di Maroko bersiap menjadi sukarelawan di Jalur Gaza. Mereka mendesak pemerintah mempermudah akses bagi mereka untuk memberikan bantuan.
Pada Minggu (22/9/2024), puluhan dokter dari berbagai penjuru Maroko berkumpul di ibu kota, Rabat, untuk menekankan perlunya proses yang lebih sederhana bagi mereka yang ingin membantu lebih dari 200 ribu korban luka di Gaza."
“Kami mendesak pemerintah Maroko dan parlemen untuk mempermudah kami (menjadi sukarelawan) dan mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza sehingga kami dapat membantu saudara-saudara Palestina kami yang menghadapi genosida,” kata Mohamed Atitech, anggota organisasi Dokter Maroko untuk Palestina, kepada The New Arab.
Dihadapan parlemen, Atitech dan rekan-rekan dokternya juga meminta Rabat untuk membatalkan normalisasi hubungan dengan Tel Aviv, karena militer Israel terus meyerang warga sipil, petugas kesehatan, dan rumah sakit di Gaza.