Ribuan demonstran masih berkemah di luar markas angkatan bersenjata Sudan pada Minggu (7/4/2019), sebagai bagian dari tuntutan agar Presiden Omar al-Bashir mundur. Dilansir oleh The Guardian, mereka memohon militer agar menyingkirkan Bashir lewat kudeta internal demi terbentuknya pemerintahan transisi.
Sehari sebelumnya, pada Sabtu (6/4/2019) malam sebuah kerusuhan pecah di Omdurman, kota terbesar kedua di Sudan. Menurut pihak kepolisian, ada satu korban tewas dalam bentrokan tersebut.
Di saat bersamaan, aksi serupa juga berlangsung di luar kediaman milik Omar al-Bashir yang terletak di pusat ibu kota Khartoum. Pasukan keamanan sendiri telah menembakkan gas air mata beberapa kali demi mengusir para pengunjuk rasa. Akan tetapi, ribuan orang tetap bergeming di tempatnya.