Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasukan Ukraina (Twitter.com/Defense of Ukraine)

Jakarta, IDN Times - Kelompok tentara bayaran Wagner Rusia mengklaim telah hampir mengepung kota Bakhmut di Ukraina. Namun, mereka saat ini kekurangan amunisi. Meski telah meminta ke pemerintah Rusia, namun amunisi itu belum juga tersedia.

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin mengeluhkan masalah kekurangan amunisi tersebut. Pada Senin (6/3/2023), dia mengatakan kekurangan amunisi bisa dikarenakan masalah birokrasi atau pengkhianatan.

Prigozhin juga khawatir bahwa kelompok Wagner bisa dijebak untuk dijadikan sebagai kambing hitam, jika Rusia mengalami kekalahan dalam perang di Ukraina. Mereka nanti bisa disalahkan.

1. Dugaan pegkhianatan

ilustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Yevgeny Prigozhin adalah salah satu sekutu setia Kremlin. Dia merupakan bos kelompok tentara bayaran swasta Wagner, yang pasukannya berjuang selama berbulan-bulan untuk merebut kota Bakhmut di Ukraina timur.

Namun, perjuangan pasukan Wagner tersebut tidak lancar. Prigozhin menyebut hal itu disebabkan oleh krisis amunisi. 

"Kami mencoba memahami apa alasannya, birokrasi seperti biasa atau pengkhianatan," kata Prigozhin, dikutip dari The Moscow Times.

Dalam keterangannya yang disampaikan pada Minggu malam, Prigozhin juga menjelaskan bahwa pasukan cadangan Rusia yang bertujuan untuk dikirim ke Bakhmut telah dialihkan.

2. Garis depan Rusia bisa runtuh

Bakhmut adalah kota kecil yang kaya dengan tambang garam alami. Kota itu telah digempur tanpa ampun sejak awal invasi Rusia. Namun, sampai sekarang masih dalam perlindungan tentara Ukraina.

Tentara Wagner yang dikerahkan berupaya menaklukkan kota tersebut. Pertempuran di kota itu, digambarkan seperti neraka.

Dilansir Al Jazeera, Prigozhin mengatakan jika pasokan amunisi yang dijanjikan Moskow tidak datang tempat waktu, maka garis depan Rusia di dekat kota itu bisa runtuh.

"Jika Wagner PMC sekarang mundur dari Bakhmut, maka seluruh front yang sekarang sedang disemen oleh Wagner akan runtuh," kata Prigozhin.

Ini adalah ketegangan terbaru antara Kremlin dan Wagner. Wagner adalah kelompok sekutu utama Moskow, yang telah banyak mendapatkan rekrutan tentara dari penjara-penjara di Rusia. 

3. Rusia menahan pasokan amunisi untuk Wagner

ilustrasi (Unsplash.com/Serhii Bondarchuk)

Insitute Study of War menjelaskan, pasukan Ukraina kemungkinan melakukan penarikan terbatas di bagian timur Bakhmut. Dalam penarikan itu, Ukraina pun melakukan penyerangan yang menimbulkan banyak korban dari pasukan Rusia.

Rusia mengandalkan puluhan ribu tentara Wagner untuk merebut kota Bakhmut. Pasukan itu diperkuat dengan elemen udara Rusia serta mobilisasi personel.

Namun Prigozhin bulan lalu mengeluh karena Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov menahan pasokan amunisi untuk pasukannya, dikutip dari BBC.

Di sisi Ukraina, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan, komandan operasinya akan tetap mendukung kelanjutan operasi mempertahankan dan memperkuat posisi di Bakhmut.

Wali Kota Bakhmut Oleksandr Marchenko, selama akhir pekan, menjelaskan kondisi pertempuran jalanan terjadi di kota itu.

"Mereka (Rusia dan Wagner) tidak memiliki tujuan untuk menyelamatkan kota, satu-satunya tujuan mereka adalah membunuh orang dan genosida rakyat Ukraina," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team