Jakarta, IDN Times - Pemerintah Chad yang dipimpin Presiden sementara Mahamat Idriss Deby Itno, mengumumkan pemilu di negaranya akan dilakukan pada 6 Mei mendatang. Sehari setelah pengumuman tersebut, pada Rabu (28/2/2024), beberapa orang tewas oleh serangan kelompok oposisi.
Abderaman Kouamallah, juru bicara pemerintah, mengatakan serangan itu menargetkan badan keamanan negara (ANSE). Pelaku merupakan anggota Partai Sosialis Tanpa Batas (PSF).
Tentara kemudian dikabarkan menyerbu markas besar partai di ibu kota N'Djamena. Tembakan sporadis terdengar, mendorong masyarakat meninggalkan kawasan tersebut saat kantor partai dikepung tentara.