Dikutip dari RT.com, beberapa jurnalis menyampaikan asumsi mereka terkait dengan meledaknya bom di St. Petersburg. Misalnya, koresponden BBC di Moskow, Rusia, yang bernama Sarah Rainsford. Menurutnya, ledakan itu sebagai pengalihan isu dari protes anti pemerintah yang baru-baru ini terjadi.
"Ada sejumlah demonstrasi politik yang memprotes korupsi pemerintah, Putin, dan sistemnya. Ada juga komentar-komentar di media liberal bahwa mungkin ini adalah cara untuk mengalihkan perhatian (rakyat) yang menuntut investigasi kasus korupsi dan menuntut mundurnya Putin," kata Rainsford.
Selain Rainsford, managing editor The Moscow Times Oliver Carroll juga tak membantah bahwa itu mungkin terjadi. "Kita tahu peledakan pada 1999 bertepatan dengan naiknya Putin dan usahanya menjadi presiden melahirkan sejumlah kekhawatiran dan kecurigaan. Jadi, aku pikir itu adalah teori lainnya," tukas Carroll.
Sedangkan editor di Sky News meyakini bahwa peristiwa peledakan bom di St. Petersburg akan dipakai sebagai alat untuk menjustifikasi pelarangan demonstrasi. "Kemungkinan terbesarnya ini akan dijadikan alasan untuk mengatasi protes yang terjadi di Rusia."