Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perahu (unsplash.com/Mickey O'Neil)

Honiara, IDN Times - Empat orang berhasil selamat setelah sebuah kapal yang mereka tumpangi terbalik, kemudian terapung, selama 32 hari di kawasan Samudera Pasifik. Namun, delapan orang yang pergi bersama mereka, termasuk seorang bayi, meninggal dunia.

Tragedi ini terungkap pada Selasa (11/2). Keempatnya dibawa ke rumah sakit di Kepulauan Solomon dan masih dirawat hingga saat ini. The Guardian melaporkan 12 warga Kepulauan Bougainville tersebut memulai perjalanan nahas mereka pada 22 Desember 2019.

1. Mereka ingin rayakan Natal di pulau lain

Ilustrasi kapal tanker pengangkut minyak. (Sumber: tambang.co.id)

Kepulauan Bougainville sendiri terletak di dekat Papua Nugini. Menjelang Natal, 12 orang tersebut berencana menuju Kepulauan Carteret yang berlokasi 100 kilometer dari tempat tinggal mereka.

Akan tetapi, perahu yang mereka gunakan justru terbalik di tengah perjalanan.

Beberapa tenggelam, lainnya bisa naik ke atas perahu dan mengeluarkan air yang memenuhi bagian dalamnya. Sebagian yang tenggelam kemudian meninggal. Sebagian lainnya, termasuk si bayi malang, mengembuskan napas terakhir mereka karena mengalami dehidrasi.

2. Mereka melihat sejumlah perahu selama terapung, tapi tak bisa meminta pertolongan

Editorial Team

Tonton lebih seru di