Jakarta, IDN Times - Perusahaan semen asal Prancis, Lafarge, mengakui bersalah pada Selasa (18/10/2022). Perusahaan itu telah menggelontorkan jutaan dolar bantuan kepada ISIS yang ada di Suriah.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) juga menuduh Lafarge menutup mata terhadap perilaku ISIS, serta ikut bernegosiasi pembagian pendapatan saat memperoleh wilayah baru.
Prancis telah menyelidiki perusahaan itu sebelum bergabung dengan Swiss Holcim dan akhirnya menjadi pembuat semen terbesar di dunia.