Ilustrasi bendera Rusia (pixabay.com/IGORN)
Merespon serangan itu, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, oposisi Moskow telah menunjukan “wajah aslinya” dan “harus dimusnahkan”.
“Jangan bernegosiasi dengan teroris. Mereka harus dimusnahkan seperti anjing gila dengan air liur beracun mengalir dari mulutnya… Pengampunan dan kasih sayang tidak berlaku untuk mereka. Inilah keadilan tertinggi,” tulis Medvedev di saluran Telegramnya, dilansir The Guardian.
Sementara, sekutu dekat Navalny membantah bahwa Anti-Korupsi Rusia (FBK), yayasan yang didirikan Navalny, terlibat dalam peristiwa ledakan itu.
"Bahkan aneh bahwa kita harus menulis dan mengatakan ini, tetapi tidak, FBK tidak terlibat dalam pembunuhan propagandis Vladlen Tatarsky," kata Lyubov Sobol, sekutu penting Navalny.