Salah satu kandidat presiden Zambia, Hakainde Hichilema, saat mengikuti pemilu pada 12 Agustus 2021. (Twitter.com/UPND)
Dilansir The Guardian, hasil perhitungan sementara yang diluncurkan ECZ pada hari Sabtu menunjukkan bahwa hasil perhitungan di 31 wilayah dari total 156 wilayah, Hichilema unggul dengan perolehan 449.699 suara, sementara Lungu meraih 266.202 suara.
Mengutip dari BBC, hasil perhitungan sementara awalnya akan mulai dirilis pada hari Jumat, tapi dihentikan setelah beberapa pejabat pemilihan partai mengkritik bahwa ECZ karena mengumumkan hasil yang belum diverifikasi.
Di kotapraja Chawama di Lusaka pendukung Lungu dan Hichilema sama-sama mengklaim kemenangan dan merayakannya sepanjang malam. FP yakin penghitungan suara yang dilakukan pihaknya menunjukkan bahwa mereka akan menang.
Mengenai tuduhan adanya kecurangan, UPND menyampaikan bahwa tuduhan itu dilontarkan Lungu karena menyadari bahwa akan kalah dan merupakan tindakan putus asa pihak yang akan keluar dari pemerintahan. Pemilu yang diperselisihkan dapat diselesaikan di Mahkamah Konstitusi, yang akan menghentikan calon yang menang menjalankan pemerintahan sampai adanya putusan pengadilan.
Saat pemilu diselenggarakan pada hari Kamis akses ke platform media sosial termasuk WhatsApp, Facebook, dan Instagram telah diblokir pemerintah. Karena adanya aduan terhadap blokir media sosial, maka pada hari Jumat pengadilan tinggi di Lusaka memutuskan bahwa akses harus dipulihkan sepenuhnya.