Jakarta, IDN Times - Aliansi AUKUS, yang beranggotakan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia, dikabarkan telah bekerja sama mengembangkan rudal hipersonik.
Rudal tersebut diketahui telah dimiliki oleh Rusia, China dan Korea Utara. Bahkan Rusia telah menggunakan salah satu rudal hipersoniknya dalam invasi ke Ukraina.
Pengembangan rudal hipersonik yang dilakukan oleh AUKUS juga akan dilakukan dengan menciptakan teknologi penangkal senjata mematikan tersebut. Rusia mengklaim bahwa rudal hipersonik mereka tidak akan bisa dihentikan oleh rudal pencegat AS.
Rudal hipersonik telah menjadi salah satu isu hangat dalam pengembangan persenjataan militer beberapa tahun terakhir ini. Rudal itu sering disebut sulit dilacak, berbeda dengan rudal balistik lainnya. Prancis, Jerman, India, Iran, Israel dan Korea Selatan disebut juga sedang melakukan penelitian dan mengerjakan rudal hipersonik.