Jakarta, IDN Times - Kepolisian Haiti mengungkap, komplotan bersenjata yang terlibat dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moïse terdiri dari 26 warga Kolombia dan 2 warga Amerika Serikat (AS). Selain memburu buronan yang tersisa, polisi juga sedang mendalami motif dan mencari dalang intelektual di balik serangan yang juga melukai istri Moïse.
Presiden berusia 53 tahun itu ditembak pada Rabu (7/7/2021) dini hari. Pejabat setempat mengatakan, pelaku merupakan tentara bayaran asing dan pembunuh profesional. Kejadian tersebut memperburuk situasi Haiti yang dilanda gejolak akibat perpecahan politik, kelaparan, hingga kekerasan geng.
"Kami telah menangkap 15 warga Kolombia dan 2 warga Amerika keturunan Haiti. Tiga warga Kolombia tewas, sementara delapan lainnya buron," kata Kepala Polisi Leon Charles saat konferensi pers, Kamis (8/7/2021), seperti dikutip dari CNA.