Ilustrasi gantungan tali hukuman mati. (Pixabay.com/ArtWithTammy
Keluarga dari Rose Mallinger, korban tewas berusia 97 tahun, dan putrinya, Andrea Wedner, yang terluka, berterima kasih kepada para juri atas hukuman mati, mengatakan keadilan telah ditegakkan.
“Menetapkan hukuman mati bukanlah keputusan yang mudah, tetapi kita harus meminta pertanggungjawaban mereka yang ingin melakukan tindakan antisemitisme, kebencian, dan kekerasan yang mengerikan seperti itu,” kata keluarga itu.
Keluarga korban terbagi atas apakah Bowers harus dihukum mati atau menjalani hukuman seumur hidup.
“Jemaat New Light dan Dor Hadash, termasuk Rabi Jonathan Perlman, yang terluka dalam serangan itu, dan Miri Rabinowitz, yang suaminya terbunuh, mendesak (Jaksa Agung AS Merrick) Garland untuk melepaskan hukuman mati dan malah mencari hukuman seumur hidup," kata Pusat Informasi Hukuman Mati.
Pada Rabu, Stephen Cohen dan Barbara Caplan, wakil presiden New Light, yang kehilangan tiga anggota dalam serangan itu, mengatakan bahwa banyak anggotanya ingin pelaku dihukum seumur hidup, tapi juga mendukung hukuman yang dijatuhkan.
“Banyak anggota kami lebih suka penembak menghabiskan sisa hidupnya di penjara, mempertanyakan apakah kita harus membalas dendam atau balas dendam terhadapnya atau apakah kematiannya akan 'mengganti' nyawa yang hilang," ungkap Cophen dan Caplan.
Namun, Cohen dan Caplan juga mengatakan jemaat juga “setuju dengan posisi pemerintah bahwa tidak seorang pun boleh membunuh orang yang tidak bersalah hanya karena agama mereka. Jemaat New Light menerima keputusan juri dan percaya bahwa, sebagai masyarakat, kita perlu mengambil sikap bahwa tindakan ini membutuhkan hukuman tertinggi di bawah hukum."