Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha. (Twitter.com/ประยุทธ์ จันทร์โอชา Prayut Chan-o-cha)
Melansir dari Reuters, dalam pemberitahuan rencana ini Perdana Menteri Prayuth menyampaikan orang yang datang dari setidaknya 10 negara termasuk Inggris, Singapura, Jerman, China dan Amerika Serikat akan dibebaskan dari karantina pada saat kedatangan. Prayuth mengatakan Daftar negara yang bebas dari karantina nantinya akan semakin diperluas.
Prayuth menyadari keputusan ini akan berisiko dan akan melihat peningkatan sementara. Dia mengatakan rencana ini untuk membantu memulihkan industri pariwisata dan rekreaksi selama liburan tahun baru. Meski berencana menerapkan pelonggaran Prayuth mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas jika ada varian baru yang lebih berbahaya.
Namun, agar bisa terbebas dari karantina semua pengunjung masih harus menunjukkan hasil negatif dari tes PCR sebelum berangkat dan setelah tiba. Prayuth telah meminta Pusat Administrasi Situasi COVID-19 pemerintah dan Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk mempertimbangkan rencana tersebut pada akhir minggu ini.
Sebelumnya Thailand pada bulan Juli telah melakukan uji coba pembukaan kembali di pulau wisatanya yang paling populer, Phuket, yang telah memvaksinasi sebagian besar penduduk setempat.
Thailand juga berencana untuk mengizinkan kembali penjualan alkohol di restoran dan membuka kembali tempat hiburan pada 1 Desember.