Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
freepik.com

Jakarta, IDN Times - Kepemimpinan Taliban di Afghanistan belum dapat sepenuhnya menjamin keamanan negara dari ancaman teror. Pada Kamis (21/4/22), tiga ledakan mengguncang negara itu, menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka.

Ledakan pertama terjadi di pinggir jalan di dekat ibu kota Kabul. Ledakan kedua terjadi di sebuah masjid di provinsi Balkh dan ledakan ketiga menghantam provinsi di Kunduz. Mereka yang terluka akibat ledakan itu termasuk anak-anak.

Salah satu serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Negara Islam Provinsi Khorasan atau ISIS-K, sebuah kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS di Afghanistan dan Pakistan. ISIS-K kerap melakukan serangan bom, termasuk bom bunuh diri di bandara Kabul ketika Amerika Serikat (AS) keluar dari Afghanistan tahun lalu yang menewaskan 13 tentara AS dan 60 warga sipil.

1. Bom meledak dan melukai anak-anak di Kabul

Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Awal pekan ini, ledakan dari bom bunuh diri telah mengguncang Afghanistan. Ledakan terjadi di sebuah sekolah yang menyebabkan enam orang tewas dan belasan lainnya luka-luka di Dasht-e-Barchi, sebuah wilayah yang didominasi etnis minoritas Syiah Hazara.

Ledakan itu terjadi di luar gerbang dan di dalam sekolah menengah Abdul Rahim Shahid, sebuah sekolah khusus murid laki-laki. Mereka yang tewas termasuk remaja yang belajar di sekolah tersebut.

Kini ledakan kembali terjadi di wilayah yang sama. Pada hari Kamis, media lokal Tolonews mengabarkan, Kementrian Dalam Negeri Afghanistan menyebut bom pinggir jalan meledak dan melukai dua orang-anak-anak di tempat tersebut.

Sejauh ini ledakan bom pinggir jalan itu diketahui tidak menyebabkan korban jiwa. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan itu. Juru bicara kepolisian Kabul, Khalid Zadran, mengatakan bom meledak di jalur tengah jalan di wilayah barat Kabul di lingkungan yang sebagian besar penduduknya Syiah.

2. Ledakan di masjid tewaskan puluhan orang

Editorial Team

Tonton lebih seru di