Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
RS Indonesia di Jalur Gaza. (Dok. Tim MER-C Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Tim dari Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza masih terus mencari bahan bakar tambahan untuk genset agar listrik di rumah sakit bisa kembali menyala. RS Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara, masih terus menerima pasien terluka dan jasad sampai saat ini.

RS Indonesia juga sudah sempat mengalami pemadaman total lantaran kehabisan bahan bakar untuk genset.

“Di siang hari, RS Indonesia hanya bisa menyalakan listrik sekitar lima jam. Malam hari, kami menggunakan solar panel yang terpasang di atas bangunan, itu pun hanya sebagian yang menyala. Bagian lain terpaksa melayani pasien dalam kondisi gelap dan menggunakan senter dari ponsel,” sebut pernyataan dari MER-C di akun X resmi mereka, Kamis (26/10/2023).

1. Bantuan dari Indonesia mulai disalurkan ke Palestina

Sejak 19 Oktober kemarin, tim MER-C di Gaza terus menyalurkan bantuan secara bertahap. Adapun bantuan yang disalurkan merupakan obat-obatan, pakaian medis untuk RS Indonesia, makanan dan minuman serta makanan siap saji.

“Dalam proses pengiriman bantuan ke lokasi RS Indonesia di Gaza Utara sering kali tim harus beberapa kali ganti mobil untuk keamanan. Sepanjang jalan yang dilalui tim menuju Gaza Utara tampak sepi dan porak poranda akibat agresi Israel,” lanjut pernyataan itu.

Sementara itu, bantuan lain yang akan disalurkan antara lain peralatan mandi, popok bayi, pembalut, dan juga perlengkapan musim dingin seperti selimut dan matras.

2. Dentuman bom masih terus terdengar

Dalam video resmi yang diterima IDN Times, saat tim MER-C membeli obat-obatan dan perlengkapan medis, masih jelas terdengar dentuman bom di sepanjang jalan di Gaza.

Jumlah korban tewas di Gaza kini juga hampir mencapai 7 ribu orang di mana 70 persen di antaranya adalah anak-anak, perempuan dan lansia. Sementara korban terluka mencapai 19 ribu orang.

3. RS Indonesia di Gaza kehabisan bahan bakar

RS Indonesia di Beit Lahiya ini kehabisan bahan bakar pada 23 Oktober 2023 kemarin yang mengakibatkan mereka terputus dengan aliran listrik. Bahan bakar adalah salah satu jenis bantuan yang ditolak masuk oleh Israel.

Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, para petugas medis bahkan menggunakan senter dari ponsel pintar mereka untuk tetap bekerja menolong warga yang terluka.

Selain RS Indonesia, terdapat juga Rumah Sakit Shifa dan Rumah Sakit Al-Quds. Ketiga rumah sakit ini terus beroperasi sejak hari pertama pecahnya perang Hamas dan Israel, meski dengan keterbatasan listrik serta air.

 

Editorial Team