Jakarta, IDN Times - Situasi penyebaran wabah virus corona di Italia benar-benar dalam kondisi darurat. Stasiun berita BBC Senin (9/3) melaporkan dalam satu hari, Pemerintah Italia melaporkan ada 133 pasien yang meninggal akibat virus yang disebut Sars CoV-2 itu. Maka, dengan data terbaru tersebut, jumlah pasien yang meninggal akibat virus corona di Italia sudah mencapai angka 366 orang.
Bahkan, menurut data yang dikutip BBC dari Badan Perlindungan Sipil di Italia, jumlah orang yang terinfeksi virus corona ikut meningkat sebanyak 25 persen, dari 5.883 menjadi 7.357 orang. Alhasil, Pemerintah Italia memberlakukan karantina di Kota Lombardy yang dihuni sekitar 16 juta orang.
Selain itu, otoritas setempat turut memberlakukan aturan bagi warga yang bermukim di 14 provinsi membutuhkan izin khusus bila ingin meninggalkan areanya. Cara lain yang ditempuh yakni Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan agar beberapa fasilitas publik seperti sekolah, pusat kebugaran, museum, dan klub malam ditutup sementara waktu. Pembatasan itu akan berlaku hingga (3/4) mendatang.
Sementara, menurut data dari Kementerian Luar Negeri, ada sekitar 1.239 WNI yang berada di wilayah utara Italia tersebut. Lalu, bagaimana kondisi mereka kini? Apa yang sebenarnya menjadi penyebab kasus COVID-19 bisa begitu meroket di Italia?