ilustrasi pengakutan batu bara (Unsplash.com/Justin Wilkens)
Ketika Eropa dan AS telah menjatuhkan berbagai sanksi terhadap Rusia, Jepang sebagai anggota G7 juga akan mengikuti hal tersebut. Kishida memberikan konfirmasi bahwa sanksi tambahan kepada Rusia adalah kesepakatan yang telah dijalin dengan G7 sebelumnya.
Sanksi tersebut adalah pengurangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, khususnya produk batu bara. Jepang yang miskin sumber daya energi, memiliki ketergantungan tinggi dan mengimpornya dari negara lain. Rusia adalah salah satu negara utama impor batu bara Jepang.
Dilansir Associated Press, impor batu bara Rusia oleh Jepang menyumbang sekitar 12 persen dari total kebutuhan mereka. Jepang juga mengimpor gas alam cair dan minyak dari Rusia.
"Kami harus menilai dampaknya (pengurangan impor) terlebih dahulu, dan akan mengambil langkah-langkah menuju larangan batu bara Rusia dengan mengamankan alternatif," kata Kishida.
Kishida belum berani mengatakan penetapan batas waktu kapan akan melakukan larangan total.
Dari sekitar 113 juta ton impor batu bara Jepang pada 2021, Australia adalah negara utama dengan mengambil porsi 72 persen. Rusia berada di posisi kedua dengan memasok sekitar 12 persen, dan Indonesia berada di posisi ketiga sebagai pemasok dengan 9 persen.
Menteri Industri Jepang Koichi Hagiuda mengatakan, "kami akan bekerja lebih jauh untuk mengurangi ketergantungan kami pada Rusia dengan mendorong diversifikasi sumber energi termasuk energi terbarukan dan tenaga nuklir."