Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada Rabu (12/10/2022), mengatakan bahwa negaranya berjanji akan mengirim sistem pertahanan udara untuk Ukraina. Keputusan dibuat setelah Rusia melancarkan serangan rudal balistik dalam jumlah banyak awal pekan ini ke Ukraina.

Sebelum Prancis, Jerman telah mengirimkan sistem pertahanan udara IRIS-T dan kabarnya telah diterima oleh pihak Kiev. Amerika Serikat (AS) juga disebut akan mengirim delapan unit sistem NASAMS yang canggih ke Ukraina.

Saat negara-negara Barat ramai-ramai mengirimkan sistem pertahanan udara ke Ukraina, besar kemungkinan bahwa negara yang diserang Rusia itu semakin terlindungi dari ancaman.

1. Perang Rusia di Ukraina sampai tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya

ilustrasi (Facebook.com/Минобороны России)

Menurut Presiden Macron, invasi Rusia ke Ukraina telah menciptakan situasi perang yang memasuki tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia berjanji akan membantu Ukraina melindungi diri dengan mengirim sistem pertahanan udara kepada Kiev.

"Ini adalah fase baru pemboman yang datang dari darat, laut, udara dan pesawat tak berawak terhadap infrastruktur penting dan warga sipil," kata Macron, mengomentari serangan rudal Rusia ke Ukraina, dikutip dari France24.

Oleh karena itu, dalam beberapa minggu mendatang, Paris akan segera mengirim sistem rudal antiudara kepada angkatan bersenjata Ukraina.

Kementerian Pertahanan Ukraina memiliki harapan kepada Prancis untuk terus memberi bantuan senjata pertahanan, usai berulang kali Paris mendapatkan kritik karena dinilai belum berbuat cukup banyak untuk Kiev.

2. Macron meminta Putin untuk menghentikan perang

Editorial Team

Tonton lebih seru di