Jakarta, IDN Times - Penolakan dan protes mobilisasi militer di Rusia terus terjadi. Pada Senin (26/9/2022), seorang warga Rusia yang marah menembak petugas militer di kantor pendaftaran rekrutmen wajib militer di Siberia.
Protes penolakan itu mendapatkan tanggapan keras dari petugas keamanan. Di Dagestan yang mayoritas muslim, petugas keamanan harus melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan orang-orang yang melakukan demonstrasi.
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial. Sekitar 300 ribu tentara cadangan dari pria berusia militer akan dipanggil dan dikerahkan untuk ikut berperang di Ukraina.