Para pelajar membawa berbagai poster yang bertuliskan tentang lingkungan, pada hari Jumat, 21 Mei 2021. (Twitter.com.com/StrikeClimate)
Dilansir SBS News, Ribuan pelajar di lebih dari 50 kota besar dan kecil di seluruh Australia melakukan protes atas nama aksi iklim, guna menyerukan kepada pemerintah federal untuk berhenti menggunakan uang pembayar pajak untuk bahan bakar fosil.
Aksi yang berlangsung dalam SS4C merupakan pertama di Australia sejak dimulainya pandemi virus corona yang diadakan di semua ibu kota, yang dimulai dengan aksi di kota Sydney dan Melbourne dimana menarik banyak orang.
Tidak hanya itu, aksi ini juga berlangsung di luar ibu kota dan berbagai tempat, mulai dari: Alice Springs dan Gold Coast hingga pusat regional Ballarat di Victoria dan Geraldton di Australia Barat.
"Kami menginginkan aksi iklim yang berarti. Saat ini kami membutuhkan energi bersih dan terbarukan untuk didanai agar kami memiliki masa depan yang aman," ungkap Natasha Abhayawickrama sebagai salah satu penyelenggara aksi. Ia juga mengatakan bahwa rasa ketidakpastian yang menyatukan pelajar dari seluruh negeri.
"Perubahan iklim adalah ancaman yang akan segera terjadi dan kami perlu melakukan sesuatu untuk mengatasinya, kurangnya tindakan pemerintah terus terang mengerikan dan menyinggung bahwa mereka tidak peduli dengan kami. Pemerintah tidak mengambil tindakan yang diperlukan dan masa depan kami yang kami perjuangkan, juga kami berhak hidup di dunia dimana kami memiliki hak seperti semua orang sebelum kami melakukannya," ungkap Charlotte Dillion dan Barisha Tashnin salah satu peserta aksi unjuk rasa, dan dilansir The Guardian (21/5/2021).
Selain itu, untuk bergabung dalam aksi unjuk rasa, banyak bisnis lokal juga tutup pada hari Jumat, yang mendesak pemerintah menghentikan pendanaan untuk proyek gas dan batu bara yang mana sebaliknya berinvestasi dan menciptakan pekerjaan di energi terbarukan.