Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
TPLF abaikan seruan gencatan senjata dan terus menekan untuk membebaskan wilayah Tigray sejak memasuki ibukota Mekelle pada 28 Juni 2001. (Twitter.com/National Post)

Addis Ababa, IDN Times - Pada hari Senin, 28 Juni 2021, pasukan Tigrayan People Liberation Front (TPLF) kembali menguasai ibukota Mekelle, wilayah Tigray, yang telah dikuasai oleh pasukan pemerintah selama delapan bulan terakhir. Pemerintahan sementara yang dibentuk oleh Addis Ababa di Mekelle melarikan diri dari kota dan mengumumkan gencatan senjata secara sepihak.

Meski begitu, pasukan TPLF yang telah kembali memasuki ibukota Mekelle itu terus memperluas wilayah kekuasaan dan mengambil alih beberapa distrik di Tigray. Mereka mengabaikan ajakan gencatan senjata yang disampaikan oleh pemerintah Ethiopia dan menganggapnya sebagai lelucon menyakitkan.

Pejabat Ethiopia mengancam akan mengirimkan pasukan militernya kembali ke Mekelle dan mendesak TPLF untuk bergabung dalam gencatan senjata yang telah diumumkan.

1. Ethiopia mengancam akan kembali mengirimkan pasukannya ke Tigray

Perdana Menteri Abiy Ahmed, seorang lelaki yang pernah mendapatkan hadiah Nobel perdamaian karena mampu mendamaikan permusuhan Ethiopia dengan Eritrea, memerangi TPLF di wilayah Tigray.

Dengan strategi mengunci wilayah, perang yang dilancarkan Abiy Ahmed telah membuat wilayah Tigray hancur dan pasukan TPLF kocar-kacir. Jutaan penduduk Tigray mengungsi, ratusan ribu anak terancam kelaparan dan ribuan orang kehilangan nyawa.

Setelah pasukan federal Ethiopia merebut ibukota Mekelle pada November 2020, mereka menguasai kota itu selama delapan bulan. Tapi TPLF yang kocar-kacir, sejak awal berniat akan melanjutkan perjuangan secara gerilya dan bersumpah akan terus memerangi pasukan federal. Akhirnya TPLF kembali lagi dapat memasuki Mekelle pada akhir bulan Juni 2021.

Ketika TPLF memasuki Mekelle, pasukan federal ditarik mundur. Keputusan itu mengejutkan banyak pihak. Situasi keamanan di Tigray kembali rapuh dan ancaman kekerasan kembali meningkat.

Pemerintah Ethiopia yang menguasai Mekelle segera mengumumkan gencatan senjata sepihak dan mendesak TPLF untuk ikut bergabung dalam kesepakatan tersebut. Namun TPLF tidak menggubrisnya dan menganggapnya sebagai lelucon menyakitkan.

Melansir laman The Guardian, pejabat militer dan diplomatik Ethiopia mengancam akan mengirim pasukan kembali ke Tigray.

Meski begitu, Ethiopia saat ini sedang dalam beberapa masalah pelik, misalnya ketegangan yang meningkat dengan negara tetangga Sudan karena masalah perbatasan. Jenderal Ethiopia, Bacha Debele mengatakan penarikan pasukan federal dari Mekelle karena "tidak lagi menjadi pusat gravitasi yang mampu menjadi ancaman bagi bangsa dan pemerintah federal. Tentara Ethiopia pergi dari Mekelle karena perlu mempersiapkan ancaman lain selain TPLF."

2. Upaya membebaskan wilayah Tigray oleh TPLF dari cengkeraman pasukan Ethiopia terus berlanjut

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di